Kamis, 19 Agustus 2010

•••• besT pLendDt ••••

SiFat-SifAt ::

SITI : dy anag.a ceplas ceplos. dy sukka bgedt ama yg nama.a fisika. d antara qta" cmua yg palink dewasa n yg sfat.a sperti keibu"an adalah diea...



AYNA : dy anag.a bntang.a taurus. yah, dy nthu puna sfat toleransi n solidaritas yg tinggi. Ngeliadt pengemis, dy lngsung ksi uang k pengemis ittu ... kacik UpLoass bwadt dy.. kalo kyag gini mnding akku jdi pengemis ae, biar d kasi uang ma ayna. hehehe ^-^



FARAH :dya anag.a baeg. tapi log ngiloi buanter soro suarane. hadoch"... ilegem !! dya bentug.a bulat seperti jajanan yg d pasar " CIMOL". dya cring d panggil "CIMOL" atau "TUYUL" hehehehe... emang iseng iah guE



LUTFI : dy anag.a megeli. gag tau malu. kalo bisik" keras suara.a. yy apah log udda triak, psti bumi nie akandt hancur ... wakakakakakak :-P dya narsis 10000%



terakhir akku < Nuyunk > : akku nthu anag,a nyebelint. ngefanz berat ama d'masiv. slaent ittu. d antara tmen"ku akku anag.a pemalu... ju"r akku anag.a log maem banyag. patnerku bwadt makan" adalh siti... wkwkwkwk



qtta cmua d pertemukant d SMP 06 JEMBER. 3 taon tlah bersamma. di kls 7b,8d,9d n Bilingual class..

DONT FORGET ME , reggg............





█ ▄ █ ▄ ▄ █ ▄ █ ▄ █
Min- - - - - - - - - - - -●Max
► Playing >sinG d'MASIV<

Loe lgy Borink, Cdih, dii Putusin Ama pCar Loe, cKidt aTti, mnDing nDengErint laGgu d'MASIV. di Jamin Tokk Cerr !! ckidt aTti baKaL ter0batii....

lagGu d'MASIV sengaja d Buwadt cdiih, untugg menghibuR para fanz.a (MASIVERS) n para pendengar mUsic d tanaH airKu trcindTa nie >inDonesiA<

D'MASIV....

pastii dd dalam beNag loe" cmua. haLah musiC sLow, bkinT ngant0g. tpii waL0punt bginii, mereka )pErsoniL d'MASIV( jiwa.a takkandt spertii lagu".a. Walopunt sLow, so itu cumandt laGgu kand. Tpii para PersoniL d'MASIV tag pernah L0y0...
selaLu semanGadt, n Akandt mengEluarkan karYa-karYa terBaeg.a

kyaG laggu.a yG brjDuL " JANGANT MENYERAH "......

ittu lagGu sangadT bermotivasi bangedt bwadt kalangant" manusia zman sekarang. Mereka pada menyerah n cpett putus asa atas apa yg mereka peroleh...
d jamint lgsung SEMANGADT loe ndgerint nie Laguu..

nie gue Bakal kassi percikant Liric "JGAN MENYERAH"
> sinG <
Hidup adalah anugerah
Tetap jalani hidup ini
Melakukan yang terbaik

Tak ada manusia
Yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali
Segala yang telah terjadi

Back to: Reff 1
Reff 2:
Tuhan pasti kan menunjukkan
Kebesaran dan kuasanya
Bagi hambanya yang sabar
Dan tak kenal putus asa



NB : Dont forget for listening sing by D'MASIV

> SALAM 5 JARI <

by : nuyunkk masiVers...

sEkiLas iNfo0 ♥waKtu d'MASIV in SiNGaPoR3♥


Singapura - Rabu (2/6/2010) d'Masiv akan konser di Singapura. Band yang berdiri pada tahun 2003 itu mengaku gugup karena pertama kali konser di Singapura.

Rencananya esok Rian cs akan tampil bareng Sheila On 7 di konser yang bertajuk 'Indo Music Fest Singapore 2010'. Acara yang dipromotori oleh Green Media itu akan berlangsung di Fort Canning Park.

“Senang banget. Tapi deg-degan juga pertama kali main di Singapura. Biasanya kita di sini jalan-jalan atau nonton konser musisi luar negeri. Eh sekarang malah kita yang manggung di sini,” kata Rian saat ditemui di ruangan Ripta Loka, Gedung KBRI Singapura, Singapura, Selasa (1/6/2010).

Sebelum menggelar konser perdananya di Singapura para personel d’Masiv menyempatkan diri untuk bertemu dengan para pelajar Indonesia di ruangan Ripta Loka, Gedung KBRI Singapura. Saat itu d’Masiv sempat membawakan lagu 'Jangan Menyerah' dan 'Rindu Setengah Mati' dengan akustik.

“Senang banget bisa ketemu d’Masiv dari deket. Terutama pas lagi sesi tanya-jawabnya. Lebih seru lagi kalau misalnya lagu yg dibawain tadi lebih banyak,” kata Shannen Dermawan, seorang pelajar Indonesia di Singapura seraya tertawa.

Maw nonton.???? harga tiket 48$ singapura atau 320.000 rupiah...
sorry berita.a udh rada basi soal.a blom nemu brita yg baru" sih. to all LAMARI YO.!!!

♫ BreAkin9 nEws ♫


AnggoTa D'Masiv :

Anggota:
Vocal: Rian Ekky Pradipta (Rian)
Lahir di Jogjakarta 17 Nov 1986

Lead Guitar: Dwikky Aditya Marsall (Kiki)
Lahir di Jogjakarta 23 Nov 1988

Ryhtme Guitar: Nurul Damar Ramadhan (Rama)
Lahir di Jakarta 2 Mei 1987

Bass: Rayyi Kurniawan I.D. (Rai)
Lahir di Jakarta 3 Mar 1988

Drum: Wahyu Piadji(Why)
Lahir di Jakarta 1 Feb 1987
Genre:
blues
Kota Asal:
jogjakarta

AwwaL KariR Ka2k'' D'Masiv :

Band yang lagu-lagunya sekarang ini sering dinyanyikan oleh banyak orang di Indonesia tersebut telah melewati perjuangan panjang dan setumpuk kesabaran. Bahkan, mereka pernah mengamen.

d'Masiv saat ini beranggotakan Ryan Ekky Pradipta (vokal), Dwikky Aditya Marsall (gitar), Ray Kurniawan Iskandar Dinata (bas), Wahyu Piaji (drum), dan Nurul Damar Ramadhan (gitar).


"Sebenarnya, dulu berenam, ada pemain keyboard. Tapi, dia keluar. Akhirnya, kalau manggung, kami pakai additional," kata Ray saat ditemui di studio Hanggar pada Rabu, 2/7-2008. Ketika itu, mereka sedang syuting klip Diam tanpa Kata garapan Rizal Mantovani.

Ray menilai, temannya yang tidak bergabung lagi tersebut sudah tidak satu visi dan misi dalam bermusik.

"Pada intinya, dia tidak sabar," imbuhnya.

Kesabaran memang menjadi kekuatan D'Masiv selama ini. Mereka mulai ngeband sejak 3 Maret 2003 dengan nama Massive. Ketika itu, mereka masih SMA. Mereka berbeda sekolah, tapi bersatu karena bertetangga di kawasan Ciledug, Tangerang.

Tapi, menurut Kiki -sapaan akrab Dwikky-, setelah jadi juara A Mild Most Wanted, nama Massive oleh Musica, perusahaan label yang menaungi mereka saat ini, diganti dengan D'Masiv.

"Sebab, sudah ada yang pakai (nama Massive, Red). Artinya tetap sama, dari bahasa Inggris, sesuatu yang besar. Nama kan doa. Kami berharap suatu saat menjadi sesuatu yang besar di musik Indonesia. Amin," paparnya.

Festival yang disebut Kiki itu adalah festival terakhir bagi D'Masiv hingga sekarang. Sebelumnya, mereka mengikuti banyak festival, mulai setingkat rukun tetangga (RT) sampai Piala Menpora (menteri pemuda dan olahraga). Ryan dan kawan-kawan adalah "macan" karena hampir di semua festival yang diikuti menjadi juara.

Hadiah yang diterima beragam. Saat mengikuti festival memperebutkan Piala Menpora, misalnya, D'Masiv juara dan berhak mendapatkan uang tunai Rp 10 juta. Terendah, mereka memperoleh hadiah uang Rp 1 juta dan Rp 500 ribu.

"Paling besar, yang di A Mild Most Wanted itu, dapat mobil APV dan uang Rp 61 juta, juga dikontrak oleh Musica," lanjut Ryan.

Tapi, tutur Ray, sebelum terkenal seperti sekarang, setiap festival dirasa memiliki magnet kuat. Tidak peduli nilai hadiahnya, yang penting adalah eksis sebagai band yang rajin ikut lomba.

"Walaupun hadiahnya kecil, yang penting, masih dapat uang untuk biaya latihan," paparnya.

Saat-saat tersulit adalah ketika tamat SMA, tepatnya pada 2005. Orang tua tidak lagi memberikan uang jajan. Sehingga, tidak ada uang sisa untuk patungan latihan. Sementara itu, ada orang tua yang meminta mereka berhenti main band untuk melanjutkan kuliah.

"Tapi, lama-lama, orang tua bosan ngasih tahu. Sebab, kami tetap pengin main band," kenangnya.

Solusinya, d'Masiv turun ke jalan dan menjadi pengamen. Mereka "manggung" membawa drum tamtam yang biasa digunakan oleh banyak pengamen di atas metro mini 69 jurusan Ciledug-Blok M.

"Di rumah makan juga. Tapi, kami nggak menyanyikan lagu orang. Kami membawakan lagu ciptaan sendiri," ujar Damar.

Menurut Ryan, mengamen itu sekalian menjadi tes mental karena pendengar di kendaraan atau rumah makan berbeda dengan pendengar saat festival.

"Tapi, kami tidak menjadikan mengamen sebagai profesi. Sebatas upaya dapat uang Rp 40 ribu lebih. Sebab, biaya latihan di studio itu Rp 40 ribu per dua jam," jelasnya.

Jika lebih, uang tersebut digunakan untuk mendaftar di festival berikutnya. Menurut Wahyu, uang hasil mengamen dan festival itu dipakai untuk menyambung kiprah mereka agar tetap bertahan sebagai sebuah band.

Sebelum merilis album Perubahan yang saat ini mendapatkan penghargaan platinum karena penjualannya mencapai 75 ribu kopi, pada 2006 mereka merilis album indie berjudul Menuju Nirwana.

"Mungkin kurang promosi dan manggung, ya terbengkalai," ucapnya.

Ryan menambahkan, segala hal yang dilewati sebelum menjadi seperti sekarang adalah proses yang sangat berharga.

"Akhirnya, kami bisa belajar dari kesalahan-kesalahan kemarin," terangnya