Sabtu, 11 September 2010

APAKAH AKU ANAK PUNGUT

Pukul 05.00, ku bangun dari tidurku. Aku melepaskan lelap tidur malamku. Ku buka pintu kamar, hawa embun pagi seolah menusuk badanku. Brbrbrbr..... Tepat jam menunjukkan pukul 05.25, aku bergegas ke kamar mandi. Air dingin pun membasahi sekujur tubuhku. Lalu tubuhku terbalut oleh busa lembut sabun. Tak disengaja busa sabun tersebut menyentuh mataku. Awww, perih. Mataku kena busa.”kata aku”. Air.. Air.. Bu, aku minta air.”Teriak aku”. Lalu tanganku meraba-raba ssekitar kamar mandi. Kran.. Kran.. Dimana kamu ? where are you? ”kata aku dalam hati sambil meraba-raba sekitar”.
Setelah ku bilas dengan air. Akhirnya sudah rada membaik. Akan tetapi, kenapa tadi aku teriak-teriak tidak ada yang mendengarkanku sama sekali ya?. Itu tanda tanya besar bagiku. Kemana orang-orang rumah ?. Ahh, sudahlah. Tak usah dipikirkan terlalu berlebihan. Lalu aku kembali ke kamar. Back to bedroom. Hehehe... mau ganti baju seragam. Sambil berkaca-kaca, seragam sudah rapi [ tidak terlalu perfect lah], buku sudah disiapin mulai tadi malem. Ya sudahlah, semuanya dah siap.” dalam hatiku”.
Krkrkrkr,,,” suara drumband versi perutku”. Saatnya makan!!! Lalu ku berjalan menuju dapur. Setelah ku lihat, hhhaaHHH, dimana makanannya ya??” tanya aku”. Tumben pagi-pagi gini gak ada makanan di meja. Pada aneh semua orang rumah ini. Knapa ya ?” tanyaku dalam hati”. Ya sudahlah, lebih baik aku langsung berangkat sekolah aja. Trus aku pamit berangkat sekolah. Bu, aku mau berangkat sekolah dulu ya! Assalamualaikum .” Sapa aku”. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh ”jawab ibuku dengan muka acuh tak acuh”.
Saat aku melihat wajah ibuku. Knpah dia seperti acuh tak acuh. Aneh, tadi wktu aku teriak-teriak di kamar mandi, tidak ada seorangpun yang menghiraukan aku. Lalu yang kedua, sarapan pagi ini tidak disiapkan, dan yang terakhir wajah ibuku seolah acuh tak acuh padaku. Apa yang sebenarnya tejadi?...Apa aku punya salah...APA SALAHKU? Kayak lagunya D’MASIV aja.. hehehe
Sesampai di sekolah, tanpa berbincang-bincang dengan teman-teman. Aku lansung menuju kelas. Haduuhh, boring nih!Mending update status di Facebook. ”dalam hatiku dengan sebal”. Menunggu loading. Tiba-tiba ada 78 pemberitahuan hari ini. Wadaww, banyak amat. Emang ada apaan sih? Masa mereka-mereka ngelike dan memgomentari statusku sih. Perasaan statusku yang kemrin biasa-biasa aja deh”pikir aku”. Ketika aku buka, ternyata pemberitahuan tersebut memberitahukan aku bahwa teman-teman fbku menulis wall fbku.
Ternyata mereka semua ngucapin selamat Ulang Tahun padaku. Haduh-haduh jadi terharu saya ” senyum aku sambil keGRan”. Hehehe... Sekarang aku Ulang Tahun ta, baru tahu saya. Saat istirahat, para teman-temanku juga mengucapkan selamat ulang tahun padaku. Iya...Sama-sama rekk”jawab aku”. Emang sih, sekarang aku lagi ulang tahun, so pasti seneng dong. Tapi, kenapa sih disaat aku Ulang Tahun orang tuaku tidak mengucapkan kepadaku. Apa mereka lupa? ”sedih aku”.
Kenapa tanggal ulang tahunku mereka tidak ingat sama sekali. Hmhmhm, aku menduga. Jangan-jangan aku ini bukan anak kandung ibuku sendiri. Trus aku anak siapa?hhhhuuaaaa ”tangis aku”. Iya bener paling. Paling aku bukan anak kandung mereka. Buktinya tanggal aku lahr, mereka tidak ingat. Kan ibuku yang melahirkan aku, tapi kenapa disaat dia melahirkan aku, tanggalnya gak ingat. Tidak salah lagi dugaanku ” fikirku lebih dalam dengan wajah sinis”.
Saat pelajaran terakhir, aku masih memikirkan situasi rumah hari ini. Teeett....teett.....teeettt.... ” bunyi bel pulang dikumandangkan”. Haduh” kagetku mendengarnya sambil melamun”. Sepulang sekolah aku langsung pulang ke rumah. Dengan jalan kaki, ku sambil memikirkan lagi. Apa aku ini anak pungut ? apa aku ini bukan anak kandung ibuku sendiri? Trus aku anak siapa? Kenapa aku bisa tinggal di rumah itu?. Kata-kata itupun seolah-olah menari di atas dan mengisi ruang-ruang otakku. Tambah puyeng jadinya aku” ucap aku”.
Sesampai di rumah, assalamualaikum”sapa aku”. Kenapa tidak ada yang menjawab. Kalo gak jawab salam, dosa lho “ sahutku”. Hehehe,,, ternyata di rumah sedang tidak ada orang, pantesan aja tidak ada yang menjawab salamku. Dasar oon kamu itu rul”hina aku”. Daripada aku memikirkan sendiri malah tambah puyeng. Lebih baik aku curhat sama sahabatku saja. Fatimah, nama sahabatku. Dia sahabatku yang baik, asyik tapi rada nyebelin soalnya kalo di ajak ngmong A jawabnya bisa sampe Z.
Lalu aku mengambil handphoneku, aku mengirimkan SMS ke dia. Fat, kenapa ya orang dirumah pada aneh semua mulai dari tadi pagi? “tanya aku”. Hmm, orang tuamu tengkar tha rul? Lerai’in aja mereka. Rebes kan !”balas fatimah”. Bukan itu, mereka kelakuannya aneh sama aku”balas aku”. O...ya gak tau aku rul. Aku kan bukan mama laurent”balas fatimah”. Ahh, emboh wes. Aku gak kape curhat maneh nang koen”sebel aku”. Waw. Nurul jawaan rekk, log ngomong”balas Fatimah”. Emboh! Megeli”sesal aku dengan hati marah membalasnya”. Zzzzz ”balas Fatimah”. Huh bukannya nambah selesai masalahku. Malah tambah runyam dengan Fatimah.
Siang hari telah berlalu, sore pun juga telah berlalu, sampai-sampai awan yang tadi berwarna putih kalem sekarang telah berganti kostum menjadi hitam. Malam hari pun telah tiba. Keadaan rumah tetap. Tidak ada perubahan 100%. Tidak nafsu makan, mandi aja enggak [males] -_-”. Tiba-tiba, tokk..tokk..tok..”suara pintu kamarku diketuk”. Saat ku buka, ternyata ayah, ibu dan adikku mengucapkan ” SELAMAT ULANG TAHUN”. waHHhhh, aku kaget, senang, gak nyangka”kaget aku”. Terima kasih ”jawabku dengan senyuman”. Maafkan ibu, yang tadi pagi sudah tidak menghiraukanmu. Ibu itu bo’ongan. Itu sebagai surprise kamu di hari ultahmu” kata ibu”. Oooo... iah. Gak papa kok bu”sahutku dengan hati rada sebal”.
Ya allah, terima kasih engkau telah memberikan aku umur yang cukup besar. Mudah-mudahan aku panjang umur. Dan ya allah, maafkan diriku ini yang telah menduga ibiku sendiri yang tidak-tidak. Ternyata ibuku yang selama ini aku sayang, adalah orang tua kandungku. Jadi, aku bukan anak pungut. Sekali lagi maafkan aku yang sudah berfikiran yang tidak-tidak.
Akhirnya, aku dengan keluarga di rumah mulai membaik. Dan keadaan rumah gak adem ayem lagi. Dengan kisah ini aku dapat mengambil hikmah, kalau aku ini jangan terlalu berburuk sangka terhadap orang lain apalagi ibuku sendiri...

The EnD..

Tidak ada komentar: